Inilah Fungsi Penggunaan Waterproof Pada Konstruksi Bangunan yang Harus Kamu Tahu

Bahan Bangunan

Waterproofing pada dasarnya adalah sebuah proses yang dirancang untuk mencegah air melakukan penetrasi kedalam sebuah struktur. Biasanya waterproofing dilakukan dalam beberapa langkah untuk menciptakan ketahanan sehingga air tidak bisa masuk kedalam sebuah struktur. Sebuah struktur bisa diwaterproof dengan menggunakan waterproofing membrane bakar dan waterproofing jenis sika untuk melindungi bagian bawah atau didalam sebuah struktur dan juga melindungi integritas struktural.

Kombinasi dari langkah-langkah tersebut biasa dilakukan untuk menciptakan “Building Envelope”. Namun kesiapan material, interaksi dan koneksi dari bangunan itu sendiri juga bisa mempengaruhi performa. Dan pengaruh ini biasanya diciptakan oleh faktor cuaca di mana air hujan dan genangan air menjadi pemicu utamanya. Melindungi struktur dari cuaca bisa dilakukan dengan mengaplikasikan sistem waterproofing dengan baik dan benar.

Sistem waterproofing modern berhubungan dengan aristektur bangunan tersebut. Beberapa waterproofing sika dengan proporsi bahan kimia tertentu akan mempermudah proses waterproofing. Efek berkelanjutan terjadi karena penggunaan material yang salah didalam proses waterproofing. Hal ini juga termasuk waterproofing jenis sika pada dinding luar dan lantai

Sistem waterproofing juga bisa dikatakan sebagai rehabilitasi dan pencegahan struktur bangunan karena sistem ini memiliki kemampuan yang cukup kompleks. Waterproofing bukan hanya bagian besar dari prosedur bagi konstruksi bangunan namun juga melindungi bangunan agar tidak rapuh. Sistem waterproofing secara teknis dapat dilakukan tidak hanya untuk bangunan secara keseluruhan, namun juga beberapa bagian tertentu dari bangunan itu sendiri.

Faktor-Faktor Pemicu

Setiap bangunan tentu saja memiliki beberapa permasalahan jika tidak ditangani dengan baik dan benar dan tidak adanya perawatan didalamnya. Beberapa faktor alami seperti air, udara, cuaca, angin dan kelembapan bisa menggerus umur bangunan, selain juga kelebihan tampungan. Air adalah sumber utama kerapuhan atau lapuknya sebuah struktur, mulai dari pondasi hingga plester akan terkena imbas jika tidak dilindungi dengan baik. Air akan masuk dan membuat rapuh sebuah bangunan. Hal ini sering ditemukan pada sebuah bangunan yang plesternya tidak baik, dindingnya rapuh dan atap-atap yang sudah rapuh.

Baca juga: Pastikan! 5 Area Ini Wajib Diaplikasikan Epoxy Agar Kokoh Dan Tahan Lama!

Proses Waterproofing Bangunan

Dari hal-hal yang telah disebutkan diatas, permasalahn pertama yang sering terjadi adalah berhubungan dengan air. Air dapat masuk melalui beberapa sumber dan dalam bentuk apapun tentu saja akan merusak struktur bangunan. Hal ini terjadi biasanya dalam bentuk sebagai berikut ini:

  • Kapiler yang masuk kedalam pondasi
  • Dinding bagian luar
  • Dinding bagian dalam
  • Sela-sela lantai dinding bagian luar, kolom dan masih banyak lagi.

Lakukanlah segera beberapa tindakan di beberapa kontur agar dinding tidak rapuh. Dan juga perlu diperhatikan adalah lantai basement dan juga beberapa ruangan yang ada di basement bawah tanah.

Mencegah masalah-masalah tersebut sebetulnya tidak akan menjadi sebuah tindakan yang baik bagi pada desainer karena tindakan ini akan dapat menghancurkan dan membuat desain rapuh baik berbicara tentang interior ataupun exterior. Namun waterproofing adalah sebuah proses, penyesuaian dan pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah beberapa masalah tersebut. Namun anda juga harus memperhatikan beberapa area tertentu dan juga material yang dibutuhkan untuk mencegah masalah ini.